Pasukan Kopassus, Pasukan Elit TNI AD Yang Patut Disegani

Pasukan Kopassus

topmetro.news – Pasukan Kopassus ini memang patut disegani dan ditakuti, karena keberaniannya yang dikenal rela mati dalam tugas demi bangsa dan negara. Sesuai dengan semboyan yang dimilikinya, “lebih baik pulang nama daripada gagal dalam tugas”, membuat siapapun gemetar mendengarnya.

Keberanian pasukan kopassus dapat dilihat dari kisah beberapa prajurit yang gugur dalam tugas seperti Pratu Suparlan yang gugur demi menyelamatkan teman-temannya yang ketika itu sedang ikut berpatroli di KV 34-34/Komplek Liasidi dan dihadang oleh kelompok Fretilin (Sayap militer terlatih Timor-Timur) di Timor-Timur.

Pasukan Kopassus

Walaupun tubuhnya sudah berdarah-darah karena dihujani banyak peluru, Pratu Suparlan masih mampu melawan bahkan menewaskan 6 anggota Fretellin dengan pisau Komandonya. Serta membunuh beberapa anggota Fretilin lainnya dengan granat bunuh diri. Seperti dikutip dari http://kopassus.mil.id/pratu-suparlan-tak-takluk-hingga-da…/

Begitu juga dengan Agus Hernoto, prajurit berkaki satu yang menjadi legenda Kopassus, Agus kehilangan satu kakinya saat memimpin Operasi Benteng I dalam rangka pembebasan Irian Barat. Saat itu kakinya tertembak oleh tentara Belanda Anak buahnya berusaha untuk membopong dan menyelamatkannya, namun dia memilih jalannya sendiri. Ia tetap berada di medan pertempuran hingga akhirnya tertangkap dan ditawan oleh tentara Belanda. Dan masih banyak kisah heroik lainnya dari pasukan elit ini.

Pasukan Kopassus, dari Komando Utama

Komando Pasukan Khusus atau yang bias disebut dengan Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki TNI AD. Pasukan ini memiliki kemampuan Khusus seperti gerak cepat yang dapat dilakukan disetiap medan, menembak dengan cepat, pengintaian dan anti teror.

Pasukan Kopassus

Dengan motto “Berani, Benar, Berhasil”. Pasukan baret merah ini mempunyai tugas Operasi Militer Perang (OMP). Diantaranya melakukan serangan langsung untuk menghancurkan logistik musuh (Direct Action), Combat SAR, Anti Teror, Advance dan Combat Intelligence (Operasi Inteligen Khusus).

Selain itu, Kopasus juga mempunyai tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) diantaranya Humanitarian Asistensi (bantuan kemanusiaan), AIRSO (operasi anti insurjensi, separatisme dan pemberontakan), perbantuan terhadap kepolisian/pemerintah, SAR Khusus serta Pengamanan VVIP.

Awal berdirinya Kopassus

Sebelum ada nama kopassus seperti yang kita kenal selama ini, satuan ini sudah beberapa kali berganti nama. Awalnya satuan ini bernama Kesko TT III/Siliwangi yang didirikan oleh Kolonel AE Kawilarang (16/04/1952) yang bertugas untuk menumpas Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku pada 16 April 1952. , kemudian pada tanggal 9 Pebruari 1953, Kesko TT III/Siliwangi dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah KSAD.

Pasukan Kopassus

Setelah itu pada tanggal 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari Komando Siliwangi dan selanjutnya namanya diubah menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD). Lalu pada tanggal 25 Juli KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Kemudian pada tanggal 12 Desember 1966 nama RPKAD berubah lagi menjadi Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD). Nama Puspassus AD hanya bertahan selama lima tahun. Lalu pada Tanggal 17 Pebruari 1971, resimen tersebut kemudian diberi nama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).

Lalu dengan adanya reorganisasi di tubuh ABRI, sejak tanggal 26 Desember 1986, nama Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus yang lebih terkenal dengan nama Kopassus sebagaimana yang kita tahu hingga kini.

Grup dalam Kopassus

Untuk membedakan dengan pasukan reguler, satuan setingkat Brigade diberi nama Grup. Terdapat tiga grup di Kopassus, yakni Grup I, Grup II dan Grup III. Setiap Grup dipimpin seorang Kolonel. Di bawah grup terdapat Batalyon yang dikomandoi perwira berpangkat Letnan Kolonel. Keudian Di bawahnya lagi terdapat detasemen, tim, unit dan satuan tugas khusus, masing-masing dikomandani perwira berpangkat Letnan sampai Mayor sesuai beban tugasnya.

Untuk Grup I dan Grup II Kopassus memiliki peran yang sama, yakni Para Komando atau disingkat Parako. Dalam penugasannya, satuan ini bisa diterjunkan di mana saja. Mulai dari operasi lintas udara, sampai penyerbuan amfibi dari laut. Grup I berdiri pada 23 Maret 1963. Grup I bermarkas di Serang, Banten.

Pasukan Kopassus

Sementara Grup II Kopassus didirikan pada tahun 1962 yang bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Sedangkan pada Grup III ada sedikit penambahan spesialisasi, yakni di bidang intelijen. Sesuai dengan nama belakangnya yaitu, Sandi Yudha.

Satuan ini memiliki spesifikasi tugas perang rahasia berupa ‘Clandestine Operation’, di antaranya intelijen tempur atau combat intel, dan counter insurgency (kontra pemberontakan). Satuan ini bermarkas di Mako Cijantung.

Reorganisasi dan pengembangan Grup

Setelah melakukan reorganisasi, selanjutnya ABRI melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan Kopassus. Sehingga untuk kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdik Pasuss, serta Detasemen 81.

Kemudian pada tanggal 25 Juni 1996 Kopassus melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.

Grup 1/Parakomando, berlokasi di Serang, Banten

Grup 2/Parakomando, berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah

Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus, berlokasi di Batujajar, Jawa Barat

Grup 4/Sandhi Yudha, berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur

Grup 5/Anti Teror, berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur

Kemudian unit Detasemen 81 yang merupakan unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tersebut. Untuk kepangkatan pemimpin Kopassus ditingkatkan dari Komandan Kopassus yang berpangkat Brigjen menjadi Komandan Jendral (Danjen) Kopassus yang berpangkat Mayjen.

Latihan berat calon prajurit Kopassus

Untuk mendapatkan baret merah dan brevet komando tidaklah mudah, karena banyak sekali pelatihan khusus yang harus dihadapi. Pelatihan tersebut nampak tidak berprikemanusiaan karena berbagai macam siksaan harus dapat mereka terima tanpa ada belas kasihan, latihan yang dilakukan bagai di neraka.

Sebelum menjadi prajurit Kopassus, prajurit TNI biasa mengikuti seleksi fisik dan psikologis, disini mereka akan dites harus mampu berlari minimal 2,8 km dalam waktu 12 menit. Pelatihan ini dilaksanakan selama tujuh bulan.

Pasukan Kopassus

Dalam tahap pertama yang harus dilalui adalah tahap Basis. Tahapan ini dilakukan di pusat pendidikan dan pelatihan khusus Batujajar, Bandung. Para calon prajurit Komando akan dilatih ketrampilan dasar seperti menembak, teknik dan taktik tempur, navigasi darat, operasi raid dan lain-lain.

Setelah selesai latihan Basis, kemudian dilanjutkan dengan tahap latihan hutan gunung di Citatah, Bandung. Para calon prajurit akan berlatih mendaki gunung, penjejakan, anti penjejakan dan lain-lain. Disini para calon prajurit dilatih untuk bertahan hidup ditengah hutan.

Tahap Latihan Gunung dan Pelolosan

Dalam pelatihan survival, prajurit harus mampu bertahan dengan makan alami yang terdapat dalam hutan tersebut. Mereka juga harus mampu membedakan mana tumbuhan yang bisa dimakan dan tidak. Begitu juga berburu hewan liar yang tersedia di hutan tersebut.

Tahap latihan gunung akan diakhiri dengan longmarch dari Situ Lembang Bandung ke Cilacap dengan membawa berbagai macam amunisi. Senjata serta perlengkapan masing-masing. Mereka akan berjalan sejauh 30 km dengan beban 30 kg.

Setelah sampai di Cilacap, mereka mulai melakukan latihan tahap rawa laut. Ada beberapa materi yang diajarkan seperti, navigasi laut, Survival laut, pelolosan di laut, renang ponco, pendaratan menggunakan perahu karet serta berenang melintasi selat dari cilacap ke Nusakambangan.

Tahap latihan akhir ini merupakan tahap yang paling menyisa, karena pelatihan tersebut bagai dineraka. Jika calon prajurit tertangkap, mereka harus mampu menerima siksaan dan tidak boleh membocorkan informasi. Bagi yang lolos juga akan mendapatkan siksaan di kamp tawanan. Setelah semua latihan selesai, kemudian diakhiri dengan pemberian baret merah dan brevet komando sebagai tanda telah diterima dan resmi bergabung sebagai prajurit Kopassus.

Beberapa Prestasi yang Berhasil Diraih

Untuk beberapa prestasi yang dimiliki sejak didirikan hingga saat ini sudah banyak yang berhasil dilakukan seperti penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur. Selain itu juga berhasil melakukan operasi, Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera perompak Somalia, serta berbagai operasi militer lainnya seperti:

1.Pembebasan sandera dalam operasi pembajakan pesawat Garuda Indonesia yang dilakukan kelompok teroris Komando Jihad. Operasi ini berlangsung selama empat hari di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand, dan berakhir dengan serbuan Grup 1 Kopassus yang dipimpin oleh Let Kol Infantri Sintong Panjaitan. Namun saat serbuan tersebut berlangsung, terdapat korban yaitu salah satu pilot Kapten Herman Rante serta salah satu anggota Kopassus.

2. Keberhasilan Pasukan Kopassus untuk menangkap tokoh Timor Leste, Xanana Gusmao, yang merupakan pimpinan kelompok pemberontak Fretelin. Pasukan Kopassus berhasil meringkus Xanana di Dili Timur, pada tahun 1992 saat bersembunyi di bawah lemari berlubang.

3. Pembebasan para peneliti dari Ekspedisi Lorentz tahun 1995 yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mapenduma, Papua, tahun 1996. Operasi ini dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Prabowo Subianto berhasil, namun sayangnya 2 dari 11 sandera telah ditemukan tewas.

4. Keberhasilan Kopassus menempati urutan kedua di bawah Delta Force USA dari 35 pesera dalam hal keberhasilan dan kesuksesan operasi militer pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina Austria.

5. Keberhasilan Kopassus yang dinobatkan oleh Discovery Channel Military sebagai pasukan elit terbaik ketiga dunia pada 2008 di bawah Special Air Force Inggris dan Mossad Israel.

6. Kopassus dipercaya untuk melatih pasukan elit dari berbagai negara. Seperti pada pasukan Paspampres Kamboja. Begitu juga dengan negara-negara di Afrika Utara hingga Barat yang juga dilatih oleh Kopassus.

Senjata-senjata Milik Kopassus

Sebagai satuan khusus, pasukan Kopassus juga dilengkapi dengan senjata-senjata yang bisa diandalkan untuk melaksanakan tugasnya, diantaranya:

Untuk senapan serbu organik, Kopassus menggunakan SS2 V5 yang dibuat oleh Pindad yang merupakan penyempurnaan dari SS1. Senjata ini diadopsi dari pabrikan FNC di Belgia. SS2 V5 lebih ringkas. ..

Selain SS2 V5 Kopassus juga memiliki beberapa senapan serbu lain seperti AK47 (Rusia), Steyr Aug A1/A2 (Austria), M16A2 (AS), M4A1 (AS), H&K HK53, SIG 552, H&K G36C (Jerman), Galil (Israel), FAMAS (Prancis). Penggunaan senjata-senjata tersebut dalam jumlah terbatas dan tak digunakan setiap saat.

Senapan Sniper, genggam dan Mesin

Senapan untuk penembak jitu atau sniper dirancang khusus dengan akurasi tinggi, dilengkapi teleskop untuk membidik sasaran. Untuk senjata Sniper biasnya menggunakan Pindad SPR (Indonesia), Sig-Sauer SG550 (Swiss), H&K MSG 90, H&K G3 Sniper (Jerman), Galil Sniper (Israel), Remington 700 (AS), dan AI AW.

Untuk pertempuran jarak dekat atau ketika senapan kehabisan amunisi pasukan ini pasukan ini biasnya menggunakan pistol SIG-Sauer P226/P228, Berreta 92SB/92F, FN high Power, H&K Mk23, M1911, Walther PPK, Pindad P1/2, Glock 17, Glock 19, FN Five-Seven. Sedangkan senapan mesin digunakan seperti FN Minimi, Ultimax 100, Daewoo K-3 LMG. Dari tiga itu senapan mesin FN Minimi berkaliber 5,56 mm paling banyak digunakan.

Senjata Pertempuran Jarak Dekat

Senjata pertempuran jarak dekat (PJD) biasa digunakan pasukan elite untuk misi-misi pembebasan sandera atau pertempuran dalam kota. Senapan yang biasa digunakan adalah Senapan MP5 buatan Jerman yang merupakan senapan favorit pasukan khusus dunia, termasuk Kopassus. Selain menggunakan varian MP5, pasukan Kopassus juga menggunakan Uzi (Israel) dan Daewoo K-7 (Korea Selatan).

Senjata jarak dekat lain yang biasa digunakan oleh pasukan elit ini adalah Shotgun atau senapan sebar. Senapan ini biasanya digunakan untuk mendobrak pintu atau pertempuran jarak dekat. Peluru senapan ini dapat menyebar begitu ditembakkan. Dengan peluru yang menyebar, daya rusak pun akan menjadi lebih besar. Untuk shotgun, pasukan Kopassus mengandalkan senapan Benelli M3T buatan Italia. Dan ada juga Franchi SPAS-12,

Senjata Pisau dan Kampak

Selain senjata api, pasukan Kopassus juga mengandalkan senjata tajam untuk melakukan penyerangan dan bertahan. Untuk itu mereka juga ahli bertarung dengan pisau dengan menggunakan pisau Komando yang mereka dapatkan setelah lulus pendidikan Komando. Pasukan Kopassus juga ahli menggunakan kampak.

Karena sesuai dengan Dokrin di Kopassus yang mengatakan, Jika pelurumu habis, maka bertempurlah dengan pisau. Jika pisau tidak ada, maka bertarunglah dengan tangan kosong. Sehingga dengan doktrin tersebut mereka mampu bertarung hingga habis-habisan sampai titik darah terakhir.s

Dari beberapa operasi yang dilakukan yang disertai dengan keberanian dan kesetiaannya terhadap bangsa dan negara, sudah sepatutnya kita harus berbangga dengan TNI, walaupun tidak memiliki senjata modern seperti Amerika dan negara maju lainnya, namun dunia suddah mengakui, Kopassus sebagai salah satu pasukan elit terhebat di dunia.

Penulis | Herryansyah

Dari berbagai sumber

Related posts

Leave a Comment